สวัสดีครับ
Sawatdii-krab

jadirakus.blogspot.com

Kalau dibuka dengan bahasa Thailand, sudah pasti tahu dong apa yang akan dibahas nanti? Yups, kuliner khas Thailand tentunya. Setelah kemarin kita sudah nyobain beberapa thai tea dari beberapa merek, kali ini saya nyobain thai tea yang lagi hits di Kudus. Yups, Khab Khun Thai Tea. Duh, pas beli, antriannya itu loh lumayan panjang. Menurutku, lokasinya juga mendukung karena di tengah-tengah keramaian penjual jagung bakar di lingkungan GOR Kudus, tepatnya di sebelah utara Taman Krida (Orang Kudus pasti tahu tempat ini).

Lokasi tepatnya Khab Khun Thai Tea Kudus di dekat dengan Jagung Bakar Paini dan Bu Sablah. Booth-nya kelihatan ngejreng dengan didominasi warna kuning, paling kelihatan, deh. Waktu itu saya beli jagung bakar di sebelahnya, minumnya pesen thai tea. Lumayan lama mengantri, akhirnya saya minta mas-masnya buat nganterin aja kalau sudah jadi. Khop khun na krap phi.

Sebelum kita masuk ke rasa dan hal-hal lain yang mendalam (cie ileh) kita bahas dulu kemasannya. Memang penting nggak penting, tapi bagi saya kuliner yang baik apalagi kuliner khas harus dikemas atau dipresentasikan yang tepat yang juga bisa menggugah kekhasan kuliner tersebut. Nama Khab Khun artinya terima kasih dalam tulisan Thailandnya adalah ขอบคุณ (Biasanya sih dilafalkan Khob Khun karena menggunakan vokal O / อ). Font yang dipake sudah terasa Thailandnya sih. Terus di cup bagian bawah ada siluet yang setelah kupahami adalah siluet tugu muda dan lawang sewu. Aku mengerutkan kening, kukira itu siluet Wat Arun atau kuil yang memang khas Thailand. Setelah kucari tahu, ternyata waralaba ini berasal dari Semarang, pantas saja pakai ikon Semarang. Tapi kesan Thailandnya jadi nggak terasa. Duh. (Ini pendapat pribadiku saja sih).

jadirakus.blogspot.com

Baik kita masuk ke menu. Ada beberapa menu yang ditawarkan seperti; Green Thai Tea, Original Thai Tea, Coffee Thai, Tiramisu Coffee Thai, Ovaltime Thai Tea dengan harga yang berbeda-beda.  Saya memilih Original Thai Tea karena memang mau merasakan bagaimana rasa aslinya dan sekaligus membandingkan dengan merek Thai Tea sebelumnya. Tenang, saya masih ingat kok bagaimana rasanya.

Mungkin banyak yang bilang kalau rasa thai tea itu hampir mirip dengan teh tarik, tapi sebenarnya beda. Pun cara bikinnya beda, kalau teh tarik ada proses tarik menarik (itu loh yang ditarik dari gelas 1 ke gelas 2) kalau di thai tea cukup diaduk aja menurut sepengetahuan saya. Untuk mendapatkan buih ya dari adukan yang cukup kencang itu. Khab Khun Thai Tea Kudus ini ada proses tarik seperti teh tarik setelah diaduk, jadi prosesnya lumayan lama. Huhu.  Ya, kembali lagi terserah yang jualan, sih.

Rasanya menurutku kurang nge-bland. Yang atas aga tawar, yang bawah manis. Rasa susunya juga masih kuang terasa, aroma dan rasa tehnya kurang, kayak kebanyakan air gitu. Entahlah, setidaknya ini menurut apa yang saya rasanya, mungkin penilaian orang lain beda, sih. Tapi tetap cukup enak, kok. Cocok lah jadi teman makan jagung bakar di Gor.

jadirakus.blogspot.com

Penasaran sama rasanya? coba saja beli Khab Khun Thai Tea Kudus di utara Taman Krida. Kalau nggak mau repot, bisa pake jasa Gofood, Kopdar atau minta dianterin pacar, eaaa...

ICHITAN THAI MILK TEA
SAM SAM THAI TEA KUDUS (สาม สาม)
MAOMAO THAI TEA KUDUS

Jagung Bakar GOR Kudus

Salah satu tempat keramaian ketika malam di Kabupaten Kudus adalah kawasan GOR Wergu Kudus. Sejak dulu, kawasan ini memang menjadi tempat favorit anak muda nongkrong, terutama sore dan malam hari. Di sekitar ini pun banyak dijumpai pedagang makanan. Kebanyakan dari mereka berjualan jagung bakar, bakwan bakar dan aneka sate. Dulu, mereka berjualan di pinggir lapangan parkir depan Gedung Olah Raga, namun sekarang sudah dipindah di sebelah utara Taman Krida Kudus.

สวัสดีครับ
Sawatdii-krab

Ichitan Thai Milk Thai

Yeay, bahas Thai Tea lagi....

Saat saya membeli Sam Sam Thai Tea, teman saya bertanya apakah sudah mencoba Ichitan Thai Milk Tea? Saya jawab kalau belum pernah mencoba dan bahkan baru mendengar dari dia. Lalu dia bercerita jika Ichitan bisa didapatkan di minimarket terdekat. Oh, ternyata yang dimaksud Teh Thailand kemasan, saya pikir sejenis Thai Tea racikan biasa seperti Sam Sam dan Mao Mao yang sudah saya ulas sebelumnya. Tapi memang, Ichitan ini saya baru mengetahuinya. Setahu saya yang dijual dalam kemasan itu teh Jepang semacam green tea atau ichi ocha gitu.

Kemarin saya coba beli Ichitan Thai Milk Tea di Indomaret. Harganya cukup murah, yaitu Rp 7.000, dengan kemasan botol 310 ml. Kemasannya hampir mirip dengan teh kemasan Jepang dan kemasan lainnya. Bedanya ya pada tulisan Thai Milk Tea yang  khas Thailand. Ada kata dalam bahasa Thailand di bawahnya.

Pada badan botol tersebut tertera juga sejarah singkat Thai Milk Tea atau teh susu Thailand. Pada masa pemerintahan Raja Rama IV dan Raja Rama V (1804-1854) teh mulai dinikmati orang Thailand yang dibawa orang Inggris dan orang asing lainnya. Botol Ichitan sungguh informatif, selain sebagai media promosi dan pengenal produk. Keren. Jadi selain kita menikmati enaknya Thai Tea, bisa juga tahu sejarah singkatnya.

Sejarah Thai Milk Tea

Sebelum kita menikmati rasanya, kita telisik tampilannya terlebih dahulu. Tehnya berwarna oranye cerah. Ya, khas thai milk tea. Warna oranye dihasilkan dari pencampuran teh Thailand dan susu, serta bahan pemanis lainnya. Oke, lanjut ke rasanya. Rasanya dominan rasa susu. Aroma dan rasa tehnya menurut saya sudah kalah. Berbeda dengan thai tea seduhan yang banyak dijual seperti Mao Mao Thai Tea dan Sam Sam Thai Tea. Teh mereka masih tercium aroma teh dan rasanya masih ada rasa teh yang berbenturan dengan rasa susu. Kalau Ichitan ini lebih dominan susu dan bahkan rasa dan bau tehnya hilang. Memang rasanya enak, tapi ya begitulah. Setidaknya ini menurut saya sendiri. Entah yang lain.

Ichitan lebih murah dari teh yang baru diseduh yang dijual kebanyakan orang. Minumnya pun nggak ribet dan nunggu lama proses peracikan dan mengantri. Bahkan gampang banget dibeli di minimarket terdekat. Untuk yang di kotanya belum ada yang juga thai tea atau terlampau mahal, Ichitan Tha Milk Tea ini bisa jadi alternatif pilihan jika ingin menikmati teh Thailand yang khas.

Teman saya mengajak saya untuk mencoba Sosis Telur Kudus atau yang lebih populernya disebut Sostel. Katanya dia sudah pernah mencobanya dan enak. Sedangkan saya sudah pernah lihat, tapi belum pernah mencobanya. Saya memang suka makan sosis yang digoreng biasa aja. Okelah, bisa dicoba sosis telur ini yang cara memasaknya cukup unik.

Sosis Telur (c) picbear.online/media/1774323088982756271_4291219536

Sebentar, sebelum ngoceh soal Sostel ini saya kasih info dulu di mana tempat mangkalnya makanan yang baru hits ini. Penjualnya biasa mangkal di daerah GOR Kudus, di sebelah timur Taman Wergu, atau sebelah baratnya Stadion Wergu, di pinggir jalan arah Balai Jagong Kudus. Penjualnya hanya memakai meja untuk menempatkan alat memasaknya, x banner di samping dan payung untuk berteduh. Cukup sederhana.

Sosis Telur Kudus ini punya alat untuk memasak yang khusus. Alat memasaknya berbentuk kotak (balok gitu) ada lubang-lubang di atasnya. Nah, lubang-lubangnya itu nanti tempat buat masak sosisnya. Jadi sosisnya dimasukin ke dalam lubang, terus dikasih telur. Ajaibnya, kalau sosisnya sudah matang, nanti bisa keluar sendiri (naik sendiri) ajaib! Jadi yang jualan nggak perlu khawatir lupa dan pada akhirnya gosong. Hahaha.

Sostel (Sosis Telur) Kudus (c) Jadi Rakus

Setelah matang, telurnya itu menyelimuti sosisnya. Telurnya masih berwarna putih,  tapi sudah matang. Sosisnya bisa pas di tengah gitu. Haha. Sosis Telur ini disajikan dengan teman saus atau mayonise. Kami minta dibungkus karena mau dimakan di tempat lain.

Soal rasa ... hmmm... sejujurnya saya kurang suka telur yang digoreng masih putih seperti itu. Saya lebih suka telur goreng yang matangnya berwarna kekuningan gitu. Ini soal selera saja. Meski sosisnya di tengah, tapi sudah matang, begitupun telurnya. Cukup enak kalau dimakan pakai saus dan mayonise. Makan satu Sostel saja sudah cukup kenyang karena cukup besar setelah ditambah telur.

Ya, menurut saya Sosis Telur Kudus ini enak dan unik. Saya tetap suka cara memasaknya yang ajaib. Haha. Sok yang mau coba. Harga masih terjangkau lah...

สวัสดีครับ
Sawatdii-krab

Di Kudus ada beberapa penjual Thai Tea. Setelah nyobain Mao Mao Thai Tea kemarin, kali ini saya nyobain Sam Sam Thai Tea Kudus yang lebih dulu ada di Kudus ini. Sam Sam mangkal di Jalan Sunan Kudus, depan Indomaret selatan jalan. Rutenya dari Alun-alun Simpang 7 Kudus ke barat, ada indomaret selatan jalan, nah di depan situ tempat mangkalnya Sam Sam.

Sam Sam Thai Tea Kudus (c) instagram @samsamthaitea33

Sam Sam (สาม สาม) artinya 3 3 (bukan tigapuluh tiga). Angka 3 biasa ditulis dengan ๓ yang dibaca สาม สาม (saam saam). Sam Sam Thai Tea Kudus ini cukup terkenal karena memang lebih dulu hadir di Kudus. Selain itu juga punya modifikasi kemasan yang unik. Di sini menawarkan ukuran kemasan small, reguler dan take away (plastik) dan ada juga kemasan cup yang berisi dua atau tiga bagian. Tentunya beda kemasan, beda harga juga. Selain itu beda varian pun beda harga juga. Di sini pun tersedia berbagai topping. Namun akan dikenai harga sendiri.

Sebenarnya saya ingin mencoba green tea, sialnya saat saya ke situ sudah habis, tinggal yang original saja. Tak masalah, saya malah bisa merasakan yang originalnya terlebih dahulu. Akhirnya saya pesan original, dengan kemasan reguler, sedang teman saya pesan original dengan kemasan take away. Tidak pakai toping karena memang sudah habis, dan saya pun tidak ingin ditambah apa-apa. Hahaha.

Harganya pun standar, hampir sama lah dengan thai tea ditempat lain. Cukup cepat mbak-mbaknya bikin thai tea-nya. Setelah jadi, langsung kami bayar dan pergi nyari tempat nyaman buat ngobrol dan menikmati teh Thailand ini.

Kemasan Isi 3 (c) instagram @samsamthaitea33

Oke sekarang kita ngomongin rasa. Tentunya saya nggak usah nyoba punya teman saya juga, karena sama aja pilihan kita, original. Rasanya enak, manis, masih terasa aroma tehnya. Namun rasanya masih ada yang belum tercampur sempurna. Istilah kerennya kurang nge-blend. Saya menduga karena adukannya kurang lama. Ya, komponen thai tea kan terdiri dari beberpa bahan yang perlu pencampuran lumayan lama agar benar-benar nge-blend. Soalnya saat thai tea itu saya minum, di bagian atas berbeda dengan yang dasar. Yang paling bawah lebih manis dan rasa tehnya sudah tertutupi. Tapi tetap enak kok.

Proses Pembuatannya (c) Jadi Rakus

Yang memang lebih unggul dari Sam Sam Thai Tea Kudus adalah pilihan menu dan uniknya kemasan serta tambahan toping. Ini yang bisa bikin kekhasan Sam Sam dibanding thai tea lainnya. Berikut adalah beberapa varian menu dari Sam Sam:

• Thai Tea Original
• Thai Green Tea
• Thai Coffee
• Thai Chocolate
• Milk Tea, dll

Varian Menu Sam Sam (c) instagram @samsamthaitea33

Saya suka logonya, ada gambar gajah khas Thailand yang memang terasa banget Thailandnya. Lain kali semoga bisa mencoba varian lain dengan kemasan lain pula. Sukses buat Sam Sam.

Mangkok Jago Resto Kudus

Sebagai penggemar sushi dan makanan khas Jepang lain, saya selalu penasaran dengan restoran yang menyediakan menu makanan tersebut. Akhirnya saya pun berkesempatan mencicipi sushi di Mangkok Jago Kudus. Sebenarnya restoran ini tidak berkonsep seluruhnya Jepang, karena memang menyediakan menu lain, selain makanan Jepang. Restorannya sederhana dengan interior sederhana pula. Ada bannya besar di luar yang menawarkan mie serta sushi yang serba sepuluh ribu.

Oh ya, lokasi Mangkok Jago Kudus di Jl. Kyai H. Agus Salim No.232, Getas, Getas Pejaten, Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59343. Atau dekat dengan Jamu Mbancan yang terkenal itu. Cukup mudah dicari kok, pinggir jalan pula.  Memang restonya tidak terlalu besar, hanya satu ruangan saja di depan yang tidak terlalu luas, tapi cukup nyaman untuk makan bersama keluarga atau teman-teman.

Setelah masuk, kami disodorkan buku menu yang isinya beragam. Ada berbagai macam mie, berbagai macam ramen, berbagai macam sushi, dan yang lainnya serta berbagai macam minuman yang menggoda selera. Harganya benar, miring. Ada menu-menu yang cuma ditarif sepuluh ribu. Nyamanlah di kantong karyawan, mahasiswa dan pelajar. Jika tak paham dan ingin tahu makanan apa yang tertera di daftar menu tersebut, bisa kok ditanyakan pada pelayannya. Pelayannya ramah dan akan menerangkan setiap menu yang kami tanyakan. Tenang, di sini halal kok.

Dragon Katsu Roll

Saya memesan Dragon Katsu Roll, yaitu sushi roll yang berisi udang sebagai isian utamanya. Udangnya digoreng dulu, kok. Sedangkan teman yang saya ajak memesan Chicken Katsu Roll. Isian utama dari sushi rollnya jelas ayam katsu. Teman yang lain memesan Chicken Katsu dan Nasi. Sedangkan masih ada menu lainnya yang menggugah selera seperti : Chicken Teriyaki Roll, Calivornia Roll, Ramen Chicken, Ramen Beef dan masih banyak lagi. Maaf saya tidak sempat memfoto daftar menunya.

Chicken Katsu Roll

Proses memasaknya tidak terlalu lama. Pertama minuman kami diantarkan, selanjutnya baru menu-menu yang kami pesan di atas. Dragon Katsu Roll, udangnya utuh dan sudah digoreng, setelah itu baru diroll dengan nasi beserta timun dan nori. Setelah itu baru dipotong-potong agar pas satu kali suapan. Sebelumnya di atasnya ditaburi wijen. Begitu juga dengan Chicken Katsu Roll-nya. Rasanya enak dan sesuai dengan lidah orang Indonesia. Untuk Chicken Katsu, rasa rempahnya cukup kuat terasa dan tercium. Enak pokoknya, sesuai dengan lidah orang Indonesia.

Chicken Katsu

Lain kali saya ingin mencoba ramen dan sushi yang lainnya. Semoga lain kali ada kesempatan lagi untuk mencicipi hidangan di Mangkok Jago Kudus. Selain enak, tempatnya bersih, harganya pun bersahabat.

Soto Kudus Pak Denuh

Salah satu kuliner khas dan terkenal di Kudus adalah Soto Kudus. Soto disajikan tanpa menggunakan daging sapi, sebagai gantinya bisa menggunakan daging kerbau atau daging ayam. Tidak dipakainya daging sapi berkaitan erat dengan cerita jaman dahulu, yakni Sunan Kudus dalam menyebarkan ajaran Islam, menghimbau untuk tidak menyembelih dan memakan sapi, karena pada waktu itu masyarakat Kudus beragama Hindu dan Budha. Himbauan itu pun dipercaya hingga sekarang, dan dilaksanakan. 

Menu Soto Kudus Pak Denuh

Lokasi Soto Pak Denuh

Yandigsa Selesai Makan

Tentang Soto Pak Denuh

Warung Pak Denuh