Sekarang itu sudah nggak perlu repot untuk menikmati makanan khas suatu daerah.  Rakuser sudah nggak perlu repot-repot datang ke daerah tersebut untuk menikmati makanan khas di daerah tersebut, karena sekarang banyak pedagang yang menjual makanan khas daerah tertentu di daerah luar. Apalagi jika makanan tersebut masuk kategori makanan yang populer. Sudah bisa dipastikan setiap kota  ada.

Kita bisa mengambil contoh misalnya siomai khas Bandung. Hampir di setiap kota di Indonesia, kita menjumpai penjual siomai. Selain siomai, makanan khas yang penyebarannya merata adalah ketoprak khas Betawi. Warung Padang pun tak mau ketinggalan eksis di dunia perkulineran di Indonesia. Dan yang akan kita bahas ini adalah Pempek khas Palembang. Hampir di setiap  kota  juga sering kita jumpai penjual pempek, kan? 

Pempek Kota di Kudus adalah salah satu tempat makan di mana pempek menjadi menu utamanya. Yups, sebagaimana namanya  bukan? hehe. Saya sendiri cukup senang dengan makanan yang terbuat dari terigu yang membungkus telur dan disiram kuah asam pedas tersebut. Dulu sih kaka  ipar sering buatin, tapi sekarang sudah nggak pernah. Mentoknya kalau sedang pengen makan ya cari penjual pempek  di Kudus aja. Biasanya cari yang kaki lima, yang jelas lebih murah. Hehe...

Sabtu siang sepulang kerja, saya mengajak dua teman kantor saya untuk mencari makan. Awalnya bingung cari warung yang tepat. Saat itu saya sendiri sedang  tak ingin makan nasi. Pilihan pertama adalah rujak es krim di sebelah timur MA TBS Kudus. Namun saat sampai di lokasi, warung penuh. Karena perut sudah kadung berdendang kami melanjutkan perjalanan mencari makanan. Padahal di kepala belum terpikirkan akan makan apa ini.

Saya teringat sebuah warung makan yang berada di Jl. Sunan Muria No. 14 Kudus. Ya, itu adalah Pempek Kota di Kudus. Tempat makannya terlihat jelas dari banner di depan dan bersebelahan dengan Rumah Warna. Saya langsung mengusulkan pada teman-teman, dan ... mereka setuju. Asyik!

Setelah memarkirkan motor  di depan warung, kami langsung masuk dan sudah ada mbak-mbak cantik di belakang meja kasir hendak menyodorkan daftar menu. Dari deretan menu yang saya kenal hanya satu, yakni Pempek Kapal Selam. Ya, memang saya kurang begitu paham dengan jenis pempek itu apa saja, karena memang selama ini baru mencoba yang Pempek Kapal  Selam. Langsung saja saya memesan Pempek Kapal Selam dan segelas es teh. Rupanya teman-teman saya pun ikut pesan apa yang saya pesan. Padahal harapan saya mereka memesan yang lain, sehingga bisa saling coba hehe.

Tak lama pesanan kami datang. Di atas piring tidak terlalu ramai, hanya  ada sepotong Pempek Kapal Selam yang sudah diiris sehingga kelihatan telur di dalamnya. Tak lupa terdapat kuah asam pedas yang seolah ingin menenggelamkan pempek tersebut. Ya, ukuran pempek ini memang cukup besar sesuai namanya,  tapi tidak ada pelengkap lainnya. Piring besar sebagai wadahnya terkesan sepi. 

Langsung saja saya lahap sepotong demi sepotong pempek tersebut. Saat masuk ke mulut indera perasa langsung bekerja dan meneruskannya ke otak. Yups, rasanya boleh juga. Enak. Apalagi jika saat memakannya bersama dengan kuah asam pedas, rasanya langsung beradu dalam mulut. Memang dari segi penampilan, bisa dibilang biasa saja dan sepi, tapi rasanya boleh dibuktikan sendiri. 

Tak menunggu waktu lama, pempek di atas piring saya ludes begitu saja. Akhirnya rasa kangen makan Pempek Palembang bisa terbayar juga di Pempek Kota di Kudus. Langsung saja segelas es teh mampu menyegarkan tenggorokan dikala cuaca siang itu benar-benar sedang terik. Apalagi tempat makan ini langsung menghadap ke barat dan berhadapan langsung dengan arah sinar matahari.

Kalau Rakuser orang Kudus dan sedang pengen makan Pempek Palembang, bisa kok datang ke sini. Harganya cukup terjangkau, rasanya pun cukup enak. Alamatnya mudah dicari pula. Sekitar 100 meter ke utara dari alun-alung Simpang Tujuh Kudus.